Pages

Menguak Rahasia Teknik Fotografer Profesional: Exposure Triangle!

Friday 28 February 2014

Saatnya kita menuju tingkat mahir dalam fotografi bak seorang fotografer profesional. Tulisan ini merupakan lanjutan dari 2 artikel fotografi sebelumnya. Oh ya, tulisan ini saya tujukan buat fotografer pemula loh, jadi musti suwon dulu nih ama fotografer profesional, permisiii… >.<
Pemahaman mengutak-atik exposure triangle adalah “rahasia besar” keahlian seorang fotografer profesional, untuk kamera manual maupun digital (kita fokus pada yang digital aja yahh…)
Exposure adalah jumlah cahaya yang masuk ke dalam medium fotografis kamera (negatif film pada kamera manual dan sensor gambar pada kamera digital) saat pengambilan gambar.
Apabila jumlah cahaya yang masuk ke medium fotografis terlalu banyak, foto menjadi terlalu terang istilahnya overexposure, apabila terlalu sedikit foto menjadi terlalu gelap istilahnya underexposure, dan apabila foto sesuai dengan yang kita inginkan disebut dengan optimal exposure. Exposure Value (EV) adalah angka yang digunakan untuk mengetahui jumlah cahaya yang masuk.
13389865962131149042
 Underexposure

1338986677240132127
Optimal Exposure

1338986707740428968
Overexposure
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi sedikit banyaknya jumlah cahaya yang masuk adalah Aperture, Shutter Speed dan ISO. Ketiga-tiganya saling terkait satu sama lain dan tidak dapat dipisah-pisahkan sehingga sering disebut dengan Exposure Triangle.
1338988990711889713
 
Exposure Triangle
Nah, yang paling kerennya lagi nih, kalau dah benar-benar nguasain ketiganya, bisa menciptakan foto-foto tricky yang dahsyat, seperti di bawah ini:
13389910511826461787


13389911431845546873


13389890971617343825
 Irrigation Sprinklers

13389877882108833916
 Slow Shutter Effect
Untuk menghasilkan foto-foto keq di atas mah butuh kamera digital yang beneran atuuhhh (baca: DSLR Pro) heheheh..
Slow jazz… kalau pembaca benar-benar minat fotografi, gampang koq memahami ketiga hal ini, saya yakin pembaca akan memahaminya setelah selesai membaca tulisan ini yang merupakan pijakan untuk meloncat lebih tinggi ke angkasa dunia fotografi, trust me it works ^,^

Exposure Triangle
1. Aperture


Aperture adalah lubang/lingkaran di bagian depan kamera yang bekerja sama dengan shutter (diapraghma) untuk mengontrol jumlah cahaya yang masuk pada sensor gambar. Semakin besar diameter lubangnya semakin besar pula cahaya yang masuk. Selain mengatur cahaya yang masuk, aperture juga berfungsi untuk mengatur Depth of Field (DoF) (hadehh apa pulak DoF nie…? sabar yaaa.. ^_^).


Simbol ukuran besar kecilnya aperture adalah f-number atau f-stops, semakin besar f-number berarti semakin kecil diameter lubang (gambar 9).

1338999687432402897


Depth of Field (DoF)


DoF biasanya diterjemahkan dengan ruang tajam. Maaf, coba ambil pensil atau benda kecil yang lain, pegang dan letakkan kira-kira 30 cm di depan mata. Sekali lagi maaf (soalnya saya nyuruh-nyuruh nih >.< ), sekarang belalakkan mata anda menatap pensil tersebut (kira-kira 3 detik), kemudian picingkan mata anda sambil terus menatap benda itu.


Saat anda membelalakkan mata anda “gambar yang terlihat mata” disebut dengan ruang tajam lebar, dan saat anda memicingkan mata anda gambar yang terlihat disebut ruang tajam sempit. Saat anda memicingkan mata pensil akan terlihat lebih tajam atau lebih fokus, ya kan? Nah, itulah yang dimaksud dengan DoF, gampang memahaminya kan? ^_^

1339004336234934105
Pengaruh Aperture pada Depth of Field


Kembali ke laptop…ehh… kamera, semakin kecil angka f-stops semakin tajam DoF-nya, dan sebaliknya (gambar10). Background gambar kuda sebelah kiri lebih kabur daripada gambar yang di sebelah kanan. Trik ini sangat baik untuk foto close-up dan makro.


2. Shutter Speed
Shutter speed biasanya diterjemahkan dengan kecepatan rana. Shutter speed berfungsi untuk mengatur berapa lama sensor gambar terekspos cahaya yang masuk dalam satuan detik. Trik freez effect (gambar 5 dan 6) menggunakan shutter speed yang sangat cepat. Gambar bilah helikopter sebelah kiri terlihat kabur pada shutter speed 1/100 detik, sedangkan gambar sebelah kanan bilah terlihat seakan-akan berhenti

1339001642908509104
Pengaruh Shutter Speed pada Foto


3. ISO
ISO (International Standard Organization) merupakan istilah yang digunakan untuk menentukan sensifitas sensor film pada kamera digital. Istilah ini berasal dari jaman kamera manual untuk menyebutkan sensifitas emulsi kimia film terhadap cahaya (ASA) dimana satuannya adalah ISO dalam angka tertentu, ISO 100, 200, 400, 800, 1600, 3200 hingga 6400, tidak tertutup kemungkinan akan bertambah lagi. Namun istilah ISO masih digunakan hingga di era digital.


Biasanya pengaturan nilai ISO digunakan untuk mengoptimalkan exsposure, apabila settingan aperture dan shutter speed belum memuaskan. Semakin tinggi nilai ISO, semakin tinggi pula sensifitasnya terhadap cahaya. Sayangnya semakin tinggi nilainya efek berpasir (grainy) pada gambar semakin jelas (Gambar 12). Settingan ISO penting dalam fotografi malam, atau objek yang berada di ruangan/lingkungan yang remang-remang.
1339005344971682843
        Efek Berpasir pada Foto

Ok deh… cara cepat untuk benar-benar memahami ketiganya adalah praktek langsung. Ketahui tombol-tombol pengatur ketiganya. Catat masing-masing angka saat pengambilan foto pertama, ubah angka salah satu faktor misalnya angka ISO, ambil foto, ubah lagi, ambil lagi, demikian seterusnya untuk faktor aperture dan shutter speed. Jangan lupa memberikan nama khusus pada tiap-tiap foto sesuai dengan settingan angka, ntar malah kebingungan heheheh.

Sebenarnya catatan settingan telah ada pada file-file tersebut yang bisa terlihat pada LCD kamera atau komputer menggunakan software ACD See atau Photoshop. Kalau memang tau caranya, berarti gak perlu dicatet dong angka-angkanya saat pengambilan foto >.< 

Kemudian amati angka-angka ketiga faktor tersebut dan perubahan-perubahan yang terjadi pada hasil foto. Dengan demikian akan mudah memahami pengaruh masing-masing faktor.

Cara Copy isi Web Blog Yang Tidak Bisa Dicopy

Membuka Proteksi Web/Blog Yang Tidak Bisa Dicopy paste
Arsip Trik : Cara Copy isi Web Blog Yang Tidak Bisa Dicopy
Cara Copy isi Web Blog Yang Diproteksi

Ketika kita sedang mencari dan mendapatkan artikel/data/informasi di internet, terkadang kita mendapat kendala untuk mengcopy isi halaman itu, biasanya ini disebabkan karena halamannya diproteksi, yang ciri-cirinya artikelnya tidak bisa dihighlight (diseleksi), atau tidak bisa diklik kanan, sehingga kita tidak bisa mengcopynya.

Salah satu cara memproteksi halamat tersebut umumnya adalah menggunakan javascript, jadi untuk bisa mengcopy paste isi halaman, yang kita lakukan adalah mendisable/menonaktifkan javascript pada browsern yang kita pakai.
Berikut ini cara mendisable, menonaktifkan javascript untuk browser :
Google Chrome 
  1. Klik tombol bergambar kunci di pojok kanan atas
  2. Lalu pilih menu "Options",
  3. Kemudian pilih menu "Under the Hood"
  4. Di bagian "Privacy" klik tombol "Content settings",
  5. Di bagian "JavaScript" anda pilih tombol bulatan bertuliskan "Do not allow any site to run JavaScript"
Mozilla Firefox
  1. Klik alat/tool
  2. Klik option/pengaturan
  3. Klik konten / isi
  4. Lalu hilangkan tanda centang pada opsi aktifkan javascript

Setelah Javacript browser dimatikan, silahkan refresh kembali halaman web/blog yang diproteksi tadi

Tips Mendapatkan Foto Bokeh

Bokeh berasal dari bahasa Jepang boke (ボケ) yang berarti blur (kabur). Bokeh merupakan efek blur yang halus atau soft focus pada background ketika memotret suatu objek (fokus tajam pada objek utama sementara background nya blur atau menjadi kabur).

1 = Bukan foto bokeh
2 = Foto bokeh (background nya blur)
Contoh Foto Bokeh (Photo by Abidin M Faiz Nur)
Berikut tips untuk mendapatkan foto bokeh dengan kamera DSLR:
  • Gunakan mode Aperture Priority(Av) atau mode Manual (M) agar dapat memilih aperture yang diinginkan.
  • Pilih setting-an aperture yang terbesar dari lensa (angka f/x terkecil, semakin kecil angka f/x maka aperture semakin besar).
  • Perhatikan jarak antara kamera dengan objek foto. Semakin dekat jarak kamera dengan objek foto maka background nya semakin blur (bokeh).
  • Pilih focal length lengsa yang paling panjang. Dengan focal length terpanjang akan memisahkan objek foto dengan background nya. Contoh: saat Anda menggunakan lensa zoom 55-250mm, pilih focal length 250mm untuk mendapatkan bokeh yang lebih bagus.
  • Gunakan lensa prime (prime lens atau fixed lens). Lensa prime merupakan lensa dengan focal length tunggal alias lensa tanpa zoom yang dapat menghasilkan foto yang lebih tajam dan kualitas optik nya lebih bagus dari lensa zoom. Lensa prime biasanya mempunyai aperture yang lebih besar sehingga bagus digunakan untuk menghasilkan foto bokeh (misal: lensa 50mm f/1.8).

Tips Memperkuat Komposisi Foto

Tips Fotografi - Sebuah foto menunjukkan kepada dunia apa yang kamera lihat, tetapi foto yang memiliki komposisi kuat menunjukkan kepada dunia apa yang Sobat lihat. Memang komposisi sering terlihat sebagai hal yang kompleks, tetapi ada beberapa cara atau strategi yang bisa Sobat lakukan agar subyek foto terlihat lebih natural.
Landscape
 Photo: Cuba Gallery

 

Menuntun Mata Penikmat Foto

Salah satu cara yang paling efektif menciptakan komposisi yang kuat adalah dengan menggunakan elemen visual yang mampu menuntun mata penikmat foto ke dalam scene foto kita. Elemen-elemen penuntun tersebut bisa berwujud apa saja, seperti garis, kurva atau deretan bentuk (pola). Garis penuntun yang disajikan dari foreground ke background biasanya memiliki dampak yang sangat kuat, menggerakkan penikmat foto kita untuk merasa berada di dalam foto kita. lalu apa saja sih contoh - contoh nyata elemen-elemen yang bisa dijadikan sebagai leading line atau garis penuntun? : garis yang tercipta pada ombak lautan, lekukan sungai bisa mendorong mata untuk menjelajahi frame foto kita. prespektif dekat-ke-jauh, bawah-ke-atas juga bisa menjadi leading line yang efektif.

Pertimbangkan penggunaan foreground

Foreground mampu menciptakan kedalaman, menyediakan point of reference, dan cara efektif untuk menambahkan Wow-Factor pada foto-foto kita. Dengan menggunakan foreground yang tepat, berarti kita menambahakan kesan dimensi dan kedalaman pada sebuah foto, biasanya ini akan sangat terasa pada foto-foto landscape.

Gunakan pola (pattern)

Mata manusia secara alami akan tertarik pada sebuah pola. Ketika menjelajah satu bentuk, maka akan cenderung untuk melihat lainnya dan setiap elemen yang berulang. Sobat fotografer hendaknya mampu menggunakan bentuk dan warna yang berulang agar mendorong para penikmat foto kita untuk melihat lebih jauh bagian-bagian komposisi foto. pengulangan visual mengakibatkan mata manusia bergerak, menciptakan ketertarikan serta menumbuhkan energi komposisi. Bentuk pengulangan atau pola bisa membantu menciptakan harmoni dan keseimbangan.
Sobat juga bisa membuat gambar-gambar kreatif dengan memposisikan pola tersebut menjadi point of interset.

Menonjolkan point of interest

Gunakan elemen visual untuk menunjukkan langsung pada penikmat foto apa sih yang patut menjadi perhatian dalam frame. Framing merupakan satu cara efektif untuk menyederhakanan serta memfokuskan sebuah ketertarikan. Sebagai contoh elemen-elemen yang bisa digunakan dalam framing adalah: cabang pohon, jendela yang lebar, dan lain-lain. Framing juga bisa dibentuk dari gabungan elemen-elemen di sekitar subyek. Kadang kala akan sangat membantu jika ada elemen yang memiliki perbedaan kontras antara frame dengan subyek foto.

Mengenal Depth of Field Dalam Fotografi

Teknik Fotografi - Sobat bisa menambah atau mengurangi jumlah cahaya ke film atau sensor gambar hanya dengan satu atau dua langkah, yaitu dengan: merubah shutter speed atau kecepatan shutter (rentang waktu shutter tetap terbuka) atau dengan merubah f-stop (ukuran aperture  yang ada di lensa). Jika Sobat merubah aperture, maka tampilan gambar foto bisa berubah drastis. Perubahan tersebut akan tampak pada area ketajaman atau fokus yang ada di dalam frame foto, dari titik paling tajam sampai ke paling jauh (sering disebut dengan ruang tajam). Nah zona atau area fokus ini dideskripsikan dengan depth of field



Aperture terbesar (contoh: f2, f4) memberikan depth of field terkecil
Aperture terkecil (contoh: f16, f22) memberikan depth of field terbesar
Semakin kecil sensor maka semakin besar pula depth of field pada aperture yang sama

Depth of field sempit (shallow) - Gambar sebelah kiri diambil dengan menggunakan pengaturan aperture lensa terlebar. Sobat bisa melihat bahwa ada perbedaan ketajaman gambar di bagian depan dan belakang.

Depth of field lebar (maksimum) - gambar sebelah kanan diambil dengan menggunakan pengaturan aperture lensa terkecil. Semua bagian atau elemen yang ada di dalam foto tampak fokus dan tajam baik di bagian belakang maupun depan.


sumber : http://www.infotografi.com/2013/04/mengenal-depth-of-field-dalam-fotografi.html

Langkah Awal Bagi Fotografer Pemula

Fotografer Pemula - Sebagai seorang fotografer pemula atau baru belajar tentang dunia fotografi, artikel kali ini cocok untuk dibaca. Kami akan mengulas beberapa gagasan yang bisa membantu kalian dalam proses menjadi seorang fotografer.
Fotografer Pemula
Copyright: Danakore

1. Jangan tergesa-gesa membeli perangkat fotografi yang mahal

Kemungkinan untuk menghasilkan foto yang baik dengan menggunakan kamera yang murah seperti kamera saku sangat mungkin terjadi, jika tidak percaya lihat lah hasil-hasil foto berikut ini menggunakan kamera saku. Semakin banyak Sobat mengambil foto, maka kalian akan semakin mengerti tentang kebutuhan kamera ketika akan melakukan upgrade perangkat fotografi.

2. Pertimbangkan membeli Tripod

Tripod yang tidak terlalu mahal dan kokoh kiranya layak untuk dipertimbangkan, terutama jika Sobat memiliki kecenderungan tangan yang bergetar, kalian akan terkejut dan puas ketika melihat hasil jepretan dengan menggunakan Tripod. jika ingin foto lebih stabil lagi, kalian bisa menggunakan fitur timer atau shutter release ketika menggunakan Tripod.

3. Bawa kamera kalian kemanapun pergi

Peluang foto yang bagus sering kali datang ketika sobat tidak menyadari atau mengharapkannya, dan jika kalian bisa menyederhanakan perangkat kamera kalian, seperti membawa hanya tas kamera serta tripod maka bawalah perangkat tersebut kemana kalian pergi, dan tentunya kalian tidak akan menyesal ketika tiba-tiba mendapatkan peluang foto yang jarang sekali terjadi. Jika Sobat memiliki handphone yang memiliki fitur kamera, maka gunakan untuk mengambil gambar sebagai 'note' untuk pemandangan itu, dan sobat bisa kembali dengan membawa kamera yang sebenarnya.

4. Buatlah daftar foto yang ingin Sobat ambil

Jika sobat tidak bisa membawa serta kamera kalian, maka setidaknya tetaplah membawa buku saku dan selalu mencatat tempat-tempat yang sobat ingin kembali untuk memotret tempat tersebut. pastikan sobat mencatat setiap detil yang penting, seperti pencahayaan, sehingga sobat bisa kembali ketempat tersebut di waktu yang sama atau pada saat cuaca yang tepat. Jika sobat tidak ingin membawa buku saku, maka kalian bisa mengirimkan catatan via email lewat handphone,

5. Jangan mengabaikan subyek yang 'biasa' dalam fotografi

Sobat mungkin tidak melihat sesuatu yang menarik dan layak dipotret di kamar tamu atau halaman belakang, tetapi setidaknya cobalah melihat sekeliling dengan sudut pandang yang baru. Sobat mungkin bisa menemukan spektrum cahaya atau beberapa bunga liar di halaman belakang rumah kalian, seringkali sebuah obyek sederhana bisa menciptakan foto yang bagus.

6. Nikmatilah proses belajar fotografi

Hal yang paling menarik mempelajari sebuah hobi seperti fotografi, adalah tidak ada kata cukup dalam mempelajarinya. Sumber inspirasi banyak sekali bisa ditemukan disekeliling kalian. Lihatlah semua hal tersebut menggunakan mata seorang fotografer dan Sobat akan menemukan peluang foto yang tidak kalian sadari sebelumnya.

7. Manfaatkan Sumber online belajar fotografi gratis

Pelajari foto-foto yang dihasilkan oleh fotografer profesional melalui situs seperti flickr, atau website yang berbagi informasi tentang teknik fotografi seperti InFotografi, disana bisa kalian temukan inspirasi dan tips tentang dunia fotografi. Jika Sobat tertarik untuk belajar mengenai post-processing dan masih belum ada anggaran biaya untuk membeli software seperti Adobe Photoshop, cobalah gunakan software free seperti GIMP

8. Terus melakukan uji coba pada pengaturan kamera

Kamera saku yang Sobat miliki bisa jadi memiliki fitur yang jauh lebih fleksibel dari yang kalian ketahui sekarang. Bacalah buku petunjuk atau manual untuk bantuan mengartikan simbol-simbol yang ada dalam pengaturan kamera. Cobalah memotret satu subyek dengan menggunakan pengaturan yang berbeda, lihat dan pelajari serta  pilihlah hasil mana yang paling kalian sukai. Ketika me-review ulang foto-foto tersebut pada komputer, coba lihat EXIF data setiap foto untuk melihat kembali pengaturan kamera yang kalian gunakan saat memotret.

9. Pelajari aturan-aturan dasar

Seperti yang kita ketahui, banyak sekali informasi tentang dunia fotografi tersebar secara online di internet. Mulailah dengan beberapa artikel tentang komposisi. Terbukalah pada pendapat - pendapat dari fotografer yang lebih berpengalaman mengenai teknik fotografi yang mereka gunakan. Sobat tentunya harus mengetahui dan memahami aturan dasar sebelum melanggarnya bukan?

10. Memotretlah secara rutin

Cobalah memotret sesuatu setiap hari, jika Sobat tidak bisa melakukannya, maka pastikan kalian berlatih secara rutin sehingga Sobat tidak lupa apa yang telah kalian pelajari sebelumnya. Cara yang paling baik melakukan ini adalah memberikan pada diri sendiri sebuah tantangan fotografi setiap minggunya.

11. Jangan takut untuk bereksperimen

Jika Sobat menggunakan kamera digital, lakukan uji coba secara terus menerus dan kemungkinan besar kalian akan menemukan sesuatu yang sangat kalian sukai, dan tentunya kalian akan belajar banyak melalui proses belajar ini.
Selamat Mencoba!!

Wedding Photography Bagi Fotografer Pemula

Tips Fotografi - Apakah sobat pernah dalam posisi seperti ini: Baru memasuki dunia fotografi dan mendapat tawaran untuk pertama kalinya memotret sebuah acara pernikahan? Dalam hati pasti sedikit merasa kebingungan dan mencari-cari tips bagaimana mengabadikan sebuah momen pernikahan yang begitu sakral dan penting bagi pasangan pernikahan tersebut. Artikel kali ini akan membahas sedikit tentang tips bagaimana memotret sebuah acara pernikahan bagi fotografer pemula, dan Kami berharap bisa bermanfaat. Jika Sobat mencari penjelasan teknis, maka kalian tidak akan menemukannya dalam artikel ini, kami menganggap Sobat telah memahami dasar-dasar fotografi seperti konsep exposure triangle, komposisi dasar dan lain-lain.


Don't Piss Me Off!

Tips Fotografi Pernikahan

1. Buatlah daftar Foto yang akan kalian ambil.

Salah satu saran yang bisa sangat membantu tentang Wedding Photography adalah meminta pasangan tersebut untuk memikirkan foto-foto seperti apa yang mereka inginkan pada saat acara pernikahan. Ini akan sangat membantu pada saat pemotretan bersama keluarga, tentunya Sobat tidak ingin ketika menyerahkan hasil foto yang bagus tetapi kalian tidak menyertakan salah satu anggota keluarga dalam foto-foto tersebut bukan?

2. Memilih koordinator foto

Memotret seluruh anggota keluarga pada saat acara pernikahan bisa terasa merepotkan loh! Biasanya kebanyakan dari mereka berjalan kesana kemari menemui anggota keluarga lain, teman, kolega dan lain-lain. Parahnya lagi Sobat pasti tidak mengenal satu-satu anggota keluarga tersebut, ditambah lagi ada dua keluarga yang berkumpul baik itu dari pihak laki-laki maupun perempuan. Mintalah pada pasangan tersebut seorang foto koordinator yang mengenal seluruh anggota keluarga, dan lebih baik dipilih dari salah satu anggota keluarga mereka. Foto koordinator bisa membantu Sobat ketika mengumpulkan mereka untuk sesi pemotretan.

3. Kunjungi lokasi acara

Kunjungi semua lokasi pernikahan dimana kalian akan memotret sebelum acara berlangsung. Memang beberapa fotografer wedding profesional tidak melakukannya, tetapi ini akan sangat membantu untuk mengetahui darimana kita memotret, merencanakan angle atau frame foto yang akan kita ambil dan melihat bagaimana kondisi pencahayaan pada waktu yang sama ketika acara pernikahan. Cobalah mengajak pasangan turut serta melihat lokasi, dan mencoba mengambil beberapa foto, siapa tahu bisa menjadi foto 'Pra-Wedding'.

4. Persiapan adalah kunci dari Wedding Photography

Potensi kesalahan besar terjadi pada saat acara pernikahan, jadi Sobat harus membersiapkan diri dengan baik. Buatlah rencana cadangan (jika pernikahan outdoor dan cuaca buruk), pastikan baterai diisi penuh, memory card benar-benar kosong, pikirkan tentang rute atau urutan pemotretan sehingga Sobat mengetahui momen apa yang terjadi berikutnya. Datanglah pada acara gladi resik jika memungkinkan dan memang jika ada acara tersebut, dari situ kalian bisa mengumpulkan informasi tentang posisi memotret, pencahayaan, urut-ututan acara dan lain-lain.

5. Ketahui apa yang menjadi harapan kedua pasangan terhadap hasil foto kalian

Tunjukkan hasil foto atau portofolio kalian pada mereka. Ketahui apa yang ingin mereka dapatkan, berapa banyak foto yang mereka inginkan, acara apa saya yang tidak boleh terlewatkan dan bagaimana foto tersebut digunakan. Pastikan kalian membuat semacam perjanjian atau deal harga jika kalian mengenakan biaya untuk Wedding Photography.

6. Matikan suara yang ada pada kamera digital kalian.

Jangan pernah menambahkan bunyi-bunyi Beep pada saat khidmadnya acara pernikahan. Matikan semua fitur suara sebelum acara pernikahan.

7. Potretlah detail-detail kecil

Ambillah gambar cincin, pernak-pernik kebaya atau gaun penganti, bunga, penataan meja dan lain-lain. Ini akan memberikan warna dan dimensi pada album pernikahan. Cobalah membuat sebuah album dengan format Wedding Magazine agar lebih memiliki mood ketika pasangan tersebut melihat album tersebut.

8. Gunakan dua kamera

Berusahalah mendapatkan kamera lain, entah itu dengan cara memohon atau meminjam ke orang lain. Gunakan dua lensa yang berbeda pada setiap kamera. Idealnya satu kamera dilengkapi dengan lensa wide (bagus untuk candid dan ruang sedikit sempit), dan satu lagi dengan lensa zoom (kalau bisa gunakan lensa yang memiliki focal length maksimal 200mm).

9. Pertimbangkan menggunakan Fotografer kedua.

Memiliki fotografer cadangan bisa menjadi strategi yang bagus, hal ini berarti Anda tidak akan bergerak atau berpidah tempat terlalu banyak pada saat acara pernikahan. Satu fotografer mengambil foto formal, dan satu lagi mengambil foto candid. Memotret sendirian akan memberikan tekanan tersendiri karena kalian akan dituntut menghasilkan foto-foto bagus disetiap momen pernikahan.

10. Berani tetapi jangan terlalu mencolok

Sikap ragu-ragu atau malu-malu tidak akan memberikan foto yang kalian cari, terkadang Sobat harus sedikit berani untuk menangkap momen, bagaimanapun juga timing merupakan segalanya dan berpikirlah untuk mendapatkan posisi yang tepat saat momen penting sehingga tidak mengganggu jalannya acara pernikahan. Bergerak atau berkelilinglah secara efisien, seperti berpindah tempat pada saat pemutaran lagu atau pidato sambutan. Bersikaplah berani ketika mengambil foto-foto penting, terutama foto yang diinginkan oleh kedua pasangan.

11. Pelajari bagaimana memanipulasi cahaya.

Kemampuan untuk memantulkan atau menyebarkan (diffuse) cahaya flash merupakan kunci dalam Wedding Photography. Sobat pasti banyak menemui sebuah acara pernikahan di dalam gedung yang memiliki kondisi pencahayaan rendah atau temaram, jika kalian diijinkan untuk bisa menggunakan flash (beberapa tempat seperti gereja tidak memperbolehkan) lihatlah apakah memungkinkan untuk memantulkan cahaya flash ke langit-langit gedung? (ingatlah bahwa memantulkan cahaya flash pada dinding dengan permukaan bewarna akan merubah warna hasil foto kalian), atau pertimbangkan juga menggunakan difuser agar cahaya flash lebih lembut. Gedung acara pernikahan tidak mengijinkan penggunaan flash? maka kalian setidaknya menggunakan lensa cepat dengan aperture lebar atau meninggikan pengaturan ISO. Sebuah lensa yang memiliki fitur image-stabilisation (IS/VR) akan sangat membantu.

12. Gunakan format RAW

Kebanyakan fotografer tentu merasa tidak memiliki cukup waktu untuk menggunakan format RAW, mengingat butuh proses lebih panjang dalam paska pemotretan, tetapi acara pernikahan terjadi sekali seumur hidup dan RAW akan sangat berguna karena memiliki fleksibilitas lebih tinggi dalam memanipulasi foto setelah pemotretan. Acara pernikahan terkadang memiliki nuansa pencahayaan yang 'tricky', maka dari itu RAW merupakan pilihan bagus guna memanipulasi exposure serta white balance menggunakan perangkat lunak.

13. Lihat hasil foto kalian pada saat acara resepsi

Salah satu keunggulan fotografi digital adalah kesiapan media. Beberapa fotografer bahkan selalu membawa notebook atau laptop pada saat acara resepsi pernikahan. Mereka melihat kembali dan membuatnya sebagai slideshow, dan memutarnya pada saat acara malam hari.

14. Pertimbangkan penggunaan background foto.

Salah satu tantangan dalam Wedding Photography adalah semua orang selalu bergerak kesana kemari, dan ini berarti background foto kalian juga akan berganti-ganti bukan? Idealnya cari BG yang teduh, rapi dan tidak ada elemen-elemen benda yang bisa mencuri perhatian penikmat foto pernikahan tersebut.

15. Jangan fembuang foto-foto jelek

Salah satu keunggulan dalam fotografi digital adalah kemudahan mereview foto-foto yang sudah kita ambil, kita bisa dengan muda menghapus foto-foto yang dianggap jelek. Sobat perlu ingat bahwa, foto pada nantinya bisa di-crop atau dimanipulasi untuk memberikan kesan seni atau abstrak dan bisa ditambahkan pada album pernikahan.

16. Merubah prespektif

Berusahalah untuk sedikit kreatif dengan jepretan-jepretan kalian. Memang pada nantinya foto-foto dalam album akan berupa foto-foto formal atau pose formal, tetapi pastikan kalian untuk menyisipkan foto-foto dengan angle pemotretan dari bawah, atas, dengan wide angle dan lain-lain.

17. Fill Flash

Ketika memotret di luar ruangan pada saat setelah acara pernikahan atau saat sesi pemotretan, Sobat mungkin sebaiknya tetap membawa flash kalian turut serta, dan gunakan teknik fill flash. Atur kekuatan atau power flash sebanyak satu atau dua stop agar foto tidak terlalu blow-out, tetapi fill flash adalah suatu keharusan ketika pada kondisi subyek yang backlit (terkena cahaya matahari dari belakang) atau pada saat siang hari yang akan mengakibatkan banyak bayangan kuat.

18. Mode Continuous Shooting

Kamera dengan fitur memotret dalam jumlah banyak pada satu waktu akan sangat bermanfaat pada acara pernikahan, jika kamera kalian mendukung fitur tersebut, maka gunakanlah. Terkadang foto kedua dari sequence foto adalah foto yang terbaik, karena mereka tampak santai dan telah beradaptasi pada momen tersebut.

19. Berharap apa yang tidak diharapkan

Rencana sempurna pun pada prakteknya bisa saja terjadi kesalahan, tetapi kesalah tersebut bisa menjadi momen yang sempurna di acara pernikahan. Banyak sekali kesalahan yang bisa terjadi pada saat acara pernikahan, seperti cincin yang terselip dan sulit ditemukan, turun hujan ketika acara resepsi berakhir dan lain-lain.
Momen seperti ini tentu akan menyebabkan sebuah kepanikan, tetapi momen seperti inilah yang bisa menciptakan kenangan yang tidak terlupakan. Cobalah mengabadikan momen tersebut, dan kalian akan mendapatkan foto-foto lucu yang membuat mereka tertawa.

20. Bersenang-senanglah

Wedding atau pernikahan adalah sebuah perayaan, dan perayaan seharusnya menyenangkan bukan? Semakin Sobat merasa senang sebagai seorang fotografer, maka percayalah kalian akan semakin santai ketika memotret.

Tips Menjadi Fotografer Pernikahan Yang Handal

Beberapa orang merasa bahwa foto pernikahan hanya urusan kegembiraan, bawa kamera, jepret sana, jepret sini, lakukan saja dan karena mereka hanya melakukannya untuk keluarga atau teman. Lain halnya jika foto pernikahan dijadikan sebagai urusan fotografi profesional, foto pernikahan kadang dapat menjadi urusan yang  sulit untuk mengambil moment karena ada kesibukan serta berbagai kondisi pencahayaan, belum lagi berurusan dengan pasangan pengantin yang sedang gugup karena ingin segalanya menjadi sempurna.


Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda gunakan untuk menjadi seorang fotografer pernikahan :

Jika Anda ingin menjadi fotografer pernikahan, persiapan menjelang hari H Pernikahan adalah penting. Banyak yang menyarankan Anda menyiapkan dua bulan ke depan. Untuk memulai persiapan, Anda harus mengenal kedua mempelai, mencatat semua kebutuhan dan keinginan dari Mempelai. Cara ini dapat dilakukan dengan meminta mereka menjawab pertanyaan - pertanyaan berikut ini :
1. Berapa banyak saudara atau teman yang mungkin juga akan menjadi fotografer dadakan di pesta pernikahan.
2. Apakah para tamu terdiri dari sebagian besar keluarga atau, apakah ada akan menjadi campuran dari keluarga dan teman-teman?
3. Tempat resepsi pernikahan yang akan digunakan? Apakah pernikahan berada di Gedung pertemuan, Gereja atau di halaman terbuka ?
4. Apa jenis foto yang Anda inginkan? Apakah Anda ingin potret kelompok formal atau Anda ingin gambar yang natural dan apa adanya? Ini merupakan pertanyaan yang sangat penting. Pastikan bahwa Anda memahami apa jenis foto pengantin yang diinginkan oleh mempelai berdua. Minta mereka untuk menjelaskan beberapa foto pernikahan favorit yang telah mereka lihat. Ini akan memberi Anda gambaran mengenai foto pernikahan apa yang mereka miliki dalam pikiran.

Pertanyaan seperti diatas akan membantu Anda memahami persyaratan dari foto pernikahan yang akan terjadi, dan pada gilirannya, memungkinkan Anda untuk mengambil foto -foto pernikahan yang lebih baik.

Pelajari Lokasi Acara Pernikahan.
Setiap lokasi memiliki karakter cahaya yang berbeda, sudut pengambilan foto yang berbeda, Anda perlu mendatangi lokasi acara untuk mengetahui kondisi lingkungan, memeriksa dekorasi, dimana sudut terbaik untuk mendapatkan foto, bagaimana pengaturan tempat duduk tamu, jangan sampai Anda kehilangan moment acara pernikahan gara - gara Anda tidak siap mengantisipasi kondisi lingkungan dari tempat acara pernikahan dilangsungkan, karena ketika di hari H, bukan saatnya untuk Anda belajar mengkondisikan diri Anda.

Persiapan Peralatan Kamera Anda.
Mengorganisir peralatan yang Anda perlukan untuk mengambil foto pernikahan merupakan langkah penting. Anda harus siap dengan segala kondisi yang mungkin terjadi terhadap peralatan kamera Anda, beberapa diantaranya :

1. Kamera DSLR. Anda juga harus memiliki kamera satu lagi untuk cadangan.

2. Variasi lensa dan filter.

3. Tripod. Hal ini penting untuk mengambil gambar dalam ruangan dalam kondisi pencahayaan rendah.

4. Kartu memori, memiliki beberapa kartu memori dengan beberapa kapasitas untuk mengamankan data foto.

5. Harddisk eksternal, alat ini penting untuk dibawa, seandainya Anda harus kehabisan ruang pada kartu memori.

6. Pastikan baterai telah diisi dan Anda memiliki baterai cadangan.

7. Asisten, dia bertugas membantu membawakan peralatan Anda, mengatur pada saat sesi pemotretan, sehingga Anda dapat berkonsentrasi pada acara pernikahan.

Hari H Pernikahan.
Sekarang, hari pernikahan telah tiba, dan ada banyak kegembiraan, ada beberapa urutan peristiwa penting yang akan terjadi, misalnya :

1. Persiapan pengantin, Anda harus datang sebelum semuanya dimulai , siapkan semua peralatan dan posisi Anda sebagai fotografer.

2. Saat mengambil foto di tempat ibadah, perhatikan tempat Imam berdiri dan pasangan akan berdiri dan posisi diri Anda sendiri agar dapat mengambil foto yang dibutuhkan dan tidak mengganggu moment sakral tersebut.

3. Ketika saatnya untuk acara resepsi pernikahan, datanglah ke lokasi pesta pernikahan lebih awal, siapkan semua peralatan, akan ada banyak kesempatan dan detail dekorasi pernikahan yang perlu Anda ambil fotonya dan inilah saaynya mengambil moment penuh kebahagiaan dan menyenangkan dari mempelai berdua.

4. Ketika mengambil foto formal, memiliki asisten Anda ada untuk membantu Anda. Mulailah dengan kelompok-kelompok besar dan kemudian pergi lebih kecil menghapus anggota keluarga sehingga Anda bisa mendapatkan beragam.

Biaya Jasa Fotografi Anda.
Hal ini umum sekarang untuk meng-upload semua foto ke sosial media seperti Facebook sehingga pasangan dapat memilih mana dan berapa banyak foto yang mereka ingin mengedit dan dicetak. Anda harus tahu informasi ini sehingga Anda tahu berapa banyak biaya mereka untuk jumlah foto yang telah mereka pilih kecuali sebuah kesepakatan telah dicapai sebelumnya. Bahkan jika sebuah kesepakatan telah dibuat, begitu mereka melihat foto - foto, mereka mungkin ingin lebih banyak dari yang disepakati dan Anda mungkin harus menetapkan tambahan biaya dari jumlah yang telah disepakati diawal.

Setelah pasangan itu memilih foto yang mereka inginkan, membersihkan dan mengedit foto adalah penting karena Anda ingin mereka menjadi sesempurna mungkin dan menjadi menyenangkan bagi mereka.

Menjadi fotografer pernikahan dapat menjadi sebuah tantangan, hal itu juga dapat bermanfaat bagi Anda karena telah memainkan bagian penting dalam membantu pasangan pengantin mengabadikan kenangan berharga mereka sekali seumur hidup.

Tips FOTO PERNIKAHAN+PRE WEDDING

Tips FOTO PERNIKAHAN+PRE WEDDING: Teknik+Contoh Pose Pasangan Pengantin

Tips FOTO PERNIKAHAN + PRE WEDDING: Teknik+Contoh Pose Pasangan PengantinTips FOTO PERNIKAHAN + Tips FOTO PRE WEDDING untuk WEDDING PHOTOGRAPHER INDONESIA: Cara Teknik dan Contoh Pose Foto Pengantin | Artikel ini berisi tentang Cara Teknik Pose Foto Pengantin yang Pemalu, Malu-Malu dan Tidak PeDe atau Percaya Diri didepan Kamera agar Foto Pernikahan menjadi Menyenangkan dan Tetap Sempurna.
Contoh Teknik FOTO 

PERNIKAHAN CANDID ketika moment sedang berjalan
Seiring dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada saya tentang bagaimana cara atau teknik mengarahkan Pose Pengantin dalam Foto Pernikahan atau Pasangan Pre Wedding ketika Foto Pelaminan, Foto Pre Wedding atau dimana saja.

Nah, berikut ini, ada beberapa tips yang patut dibaca dan dicoba untuk cara mensiasati pasangan Pengantin yang susah berpose berdua di depan Kamera, khususnya karena PEMALU atau TIDAK Percaya Diri (Tak PeDE):

Pertama: Gunakan Lensa dengan focallength yang agak panjang, diatas 50 mm kalau bisa. Lebih panjang lebih baik. Gunanya agar kita tidak terasa sangat dekat dengan mereka. Ingat, kadang kamera atau lensa itu bisa mengintimidasi layaknya senjata tajam atau senjata api pembunuh itu lho.



Tips FOTO PERNIKAHAN + PRE WEDDING: Teknik+Contoh Pose Pasangan Pengantin
Ini juga Contoh Foto Pernikahan Candid, Pose Pengantin natural dan mengalir sesuai berjalannya acara

Kedua: Perbanyak motret FOTO CANDID-nya. Ini agar kita tidak banyak mengarahkan gaya ke mereka. Jadi ketika semua acara sedang berproses, perhatikan gerak-gerik Pengantin berdua. Jika pas ekspresinya asik, HAJAR SAJA! hehehe… :D
Tips FOTO PERNIKAHAN + PRE WEDDING: Teknik+Contoh Pose Pasangan Pengantin
Contoh Pose Foto dengan Cara mereka berjalan berdua seolah sedang tidak melihat kita Fotografernya

Ketiga: Minta mereka berpose dengan cara tidak melihat kamera. Misalkan: saling berpandangan, suruh mereka bermain bersama, jalan-jalan sambil ngobrol berdua, dan lain sebagainya. Lihat contoh-contoh fotonya di artikel ini ya.


Tips FOTO PERNIKAHAN + PRE WEDDING: Teknik+Contoh Pose Pasangan Pengantin 



















Contoh Pose Pre Wedding dengan kita suruh klien kita bermain berdua

Keempat: Selain 2 cara diatas, cara yang paling baik adalah dengan berkomunikasi sebaik mungkin dengan mereka. Kenali lebih dekat kedua pasangan dan keluarganya. Bikin, seolah-olah kita menjadi bagian ‘keluarga’ atau sahabat atau ‘orang dekat’ mereka. Saking dekatnya, sampai mereka lupa bahwa kita adalah Fotografer Wedding mereka. Menyenangkan kan? :)
*Selamat mencoba & sukses yak!
.

Tips FOTO PERNIKAHAN + PRE WEDDING: Teknik+Contoh Pose Pasangan Pengantin
Ini contoh pose tanpa melihat ke kamera atau fotografernya

Tips Menggunakan Flash di Luar Ruangan (Speedlite)

 
 

Tips Menggunakan Flash di Luar Ruangan
Anda mungkin berpikir sangatlah aneh jika menggunakan lampu flash di luar ruangan saat tengah hari yang terik, kenyataannya hal ini sangat membantu memperbaiki hasil gambar pada kondisi tertentu.Dalam beberapa kondisi berikut, penggunaan flash akan meningkatkan hasil foto pada saat pengambilan moment di siang hari atau di luar ruangan
Cuaca Cerah/Terik
Cahaya matahari akan menghasilkan bayangan yang keras / jelas pada wajah dengan kontras yang tinggi antara gelap dan terang, sehingga pada beberapabagian subyek akan kehilangan ketajaman serta detil pada gambar.  Dengan lampu flash akan menambahkan cahaya ke dalam area bayangan tersebutTeknik ini dinamakan “Fill in Flash” - karena cahaya lampu flash akan mengisi pada bayangan - dan sering digunakan oleh fotografer professional.
Cuaca Berawan/Mendung
Lampu Flash dapat juga digunakan dalam kondisi cuaca berawan. Menambahkan cahaya secara penuh - pada waktu pemotretan portraitur dapatmenampilkan/mempertajam warna dan memberikan kerlipan/kilauan cahaya pada bola mata. Hal ini juga membantu membuat subyek lebih menonjol terhadap latar belakang
Backlighting
Jika subyek berdiri di depan (membelakangi) sumber cahaya, seperti matahari atau lampu mobil, wajah mereka akan berada pada bayang-bayang dan nampak gelap pada hasil foto.Ini disebut backlighting.  Menggunakan lampu flash dalam kondisi seperti ini akan menerangi wajah si subyek dan memperjelas detil tampilan mereka.
Mengapa saya membutuhkan Speedlite?
Beberapa seri Speedlite / eksternal lampu flash adalah perangkat serbaguna yang memiliki kemampuan lebih dibanding lampu flash internal (built- in).  Berikut ini adalah beberapa keuntungan dari speedlite dibanding
lampu flash internal.
Lebih Bertenaga
Speedlite jauh lebih kuat dibanding lampu flash internal dan dapat menjangkau jarak yang lebih jauh dan menerangi area lebih luas.
Mengurangi Resiko dari Efek Mata Merah
Karena kepala flash dapat diarahkan menjauh/menyimpang dari poros lensa, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya efek mata merah.
 
 
Bounce Head
Beberapa model Speedlite memiliki kepala flash yang dapat diatur posisinya maupun kemiringannya, mengarahkan flash untuk memantulkan cahaya kedinding, langit-langit atau reflektor. Cahaya yang dihasilkan menjadi lebih lembut serta natural dibandingkan dengan pancaran/tembakan cahaya langsung.
 
Lebih dari Satu Flash
Lebih dari satu Speedlite dapat digunakan secara bersamaan.Sangat ideal untuk menerangi area yang luas dengan teknik pencahayaan yang lebih kompleks.
Sumber : Canon DSLR NEWS
 

Teknik Dasar Photography untuk Pemula

A. Fotografi

Fotografi ( Photography ) berasal dari kata Photo (Cahaya) dan Grafo ( menulis / menggambar ), sehingga dapat diartikan bahwa fotografi adalah suatu teknik menggambar dengan cahaya. Atas dasar tersebut, jelas bahwa cahaya sangat berperan penting dan menjadi sumber utama dalam memperoleh gambar (tanpa cahaya tidak akan ada hasil foto).


B. Kamera SLR

Kamera SLR ( Single Lens Reflex ) atau Kamera D-SLR ( Digital ) merupakan kamera dengan jendela bidik (Viewfinder) yang memberikan gambar sesuai dengan sudut pandang lensa melalui pantulan cermin yang terletak di belakang lensa.   Pada umumnya kamera biasa memiliki tampilan dari jendela bidik yang berbeda dengan sudut pandang lensa  karena jendela bidik tidak berada segaris dengan sudut pandang lensa .

Fotografi berkaitan erat dengan cahaya (jadi untuk menghasilkan sebuah foto diperlukan adanya cahaya, tanpa ada cahaya maka tidak akan ada foto), maka kamera berfungsi untuk mengatur cahaya yang ditangkap image sensor ( sensor gambar pada kamera digital atau film pada kamera konvensional ). Untuk mengatur cahaya, terdapat 2 hal mendasar dalam kamera, yakni Shutter Speed (Kecepatan Rana) dan Aperture (Diafragma).

C. Lensa

Dalam fotografi, lensa berfungsi untuk memokuskan cahaya hingga mampu membakar medium penangkap (film). Di bagian luar lensa  biasanya terdapat tiga cincin, yaitu cincin panjang fokus (untuk lensa  jenis variabel), cincin diafragma, dan cincin fokus.

PANJANG LENSA

Panjang lensa  biasa disebut Focal Length

Panjang lensa mempengaruhi:
a. JARAK pemotretan
b. SUDUT pandang
c. PEMBESARAN
d. FASILITAS BUKAAN DIAFRAGMA

Lensa Khusus:
a. Lensa Makro (biasa disebut Macro Lens)
b. Penambahan panjang lensa (biasa disebut Tele Converter atau Extender)
c. Lensa pengoreksian perspektif pada subjek
d. Lensa Lunak (biasa disebut Soft Focus Lens)

Macam-macam lensa

  • Lensa Standar. Lensa ini disebut juga lensa normal. Berukuran 50 mm dan memberikan karakter bidikan natural.
  • Lensa Sudut-Lebar (Wide Angle Lens). Lensa jenis ini dapat digunakan untuk menangkap subjek yang luas dalam ruang sempit. Karakter lensa ini adalah membuat subjek lebih kecil daripada ukuran sebenarnya. Dengan menggunakan lensa jenis ini, di dalam ruangan kita dapat memotret lebih banyak orang yang berjejer jika dibandingkan dengan lensa standar. Semakin pendek jarak fokusnya, maka semakin lebar pandangannya. Ukuran lensa ini beragan mulai dari 17 mm, 24 mm, 28 mm, dan 35 mm.
  • Lensa Fish Eye. Lensa fish eye adalah lensa wide angle dengan diameter 14 mm, 15 mm, dan 16 mm. Lensa ini memberikan pandangan 180 derajat. Gambar yang dihasilkan melengkung.
  • Lensa Tele. Lensa tele merupakan kebalikan lensa wide angle. Fungsi lensa ini adalah untuk mendekatkan subjek, namun mempersempit sudut pandang. Yang termasuk lensa tele adalah lensa berukuran 70 mm ke atas. Karena sudut pandangannya sempit, lensa tele akan mengaburkan lapangan sekitarnya. Namun hal ini tidak menjadi masalah karena lensa tele memang digunakan untuk mendekatkan pandangan dan memfokuskan pada subjek tertentu.
  • Lensa Zoom. Merupakan gabungan antara lensa tandar, lensa wide angle, dan lesa tele. Ukuran lensa idak fixed, misalnya 80-200 mm. Lensa ini cukup fleksibel dan memiliki range lensa ang cukup lebar. Oleh karena itu lensa zoom banyak digunakan, sebab pemakai tinggal memutar ukuran lensa sesuai dengan yang dibutuhkan.
  • Lensa Makro. Lensa makro biasa digunakan untuk memotret benda yang kecil.

D. Fokus

Fokus adalah bagian yang mengatur jarak ketajaman lensa sehingga gambar yang dihasilkan tidak berbayang..

F. Shutter Speed

Shutter speed atau kecepatan rana merupakan kecepatan terbukanya jendela kamera sehingga cahaya dapat masuk ke dalam image sensor. Satuan daripada shutter speed adalah detik, dan sangat tergantung dengan keadaan cahaya saat pemotretan. Semisal cahaya terang pada siang hari, maka shutter speed harus disesuaikan menjadi lebih cepat, semisal 1/500 detik. Sedangkan untuk malam hari yang cahayanya lebih sedikit, maka shutter speed harus disesuaikan menjadi lebih lama, semisal 1/5 detik. Hal ini sekaligus menjelaskan mengapa foto pada malam hari cenderung buram, bahwa shutter speed yang lebih lambat memungkinkan pergerakan kamera akibat getaran tangan menjadikan cahaya bergeser sehingga foto menjadi buram / blur.

Foto dengan shutter speed lambat
Foto dengan shutter speed lambat 
Foto dengan shutter speed cepat
Foto dengan shutter speed cepat 

G. Aperture

Aperture atau diafragma merupakan istilah untuk bukaan lensa. Apabila diibaratkan sebagai jendela, maka diafragma adalah kiray / gordyn yang dapat dibuka atau ditutup untuk menyesuaikan banyaknya cahaya yang masuk. Pada kamera aperture dilambangkan dengan huruf  F  kecil dan dengan satuan sebagai berikut:
f/1.2
f/1.4
f/1.8
f/2.0
f/2.8
f/3.5
f/4.0
dst...

Semakin kecil angka satuan maka akan semakin besar bukaan lensa  (f/1.4 lebih besar bukaannya dibandingkan dengan f/4.0,  f/2,8 lebih besar bukaannya dibandingkan dengan f/16).
Gambar Aperture pada lensa
Gambar Aperture pada lensa 


Jadi, korelasi antara shutter speed dan aperture adalah bahwa semakin besar bukaan lensa maka shutter speed akan semakin cepat, sebaliknya semakin kecil bukaan lensa maka shutter speed akan semakin melambat

Tips : 

Gunakan bukaan besar (angka f kecil) untuk mengisolasi background yang mengganggu. Gunakan bukaan kecil (angka f besar) untuk pemotretan lanskap (pemandangan).

istilah dalam fotografi


Beberapa istilah dlm fotografi yang amat perlu difahami:

  1.  APS: Advanced Photo System
  2.  DIL : Drop in Loading
  3.  CID : Cartridge Identification number
  4.  FID : Film strip Identification number
  5.  USC : Uniform Sigma Crystal/kristal sigma seragam
  6.  Kristal sigma : Butir-butir perak halida
  7.  AFS : Auto Focus Silent Wave Motor
  8.  AFD : Auto Focus Distance Information
  9.  DIR : Development Inhibitor Releaser
  10.  SPD : Silicon Photo Diode
  11.  LCD : Liquid Crystal Display
  12.  LED : Light Emitting Diode, lampu
  13.  ISO/ASA : Derajat sensitivitas film
  14.  ISO : International Standart Organization
  15. ASA : American Standart Association
  16. DIN : Deutsche Industry Norm
  17. NiMH : Nikel Metal Hydride
  18. NiCd : Nikel Cadmium
  19. DRAM : Data Random Acces Memory
  20. RISC : Reduce Intruction Set Computer
  21. CCD : Charge Couple Device (pada kamera digital)
  22. CPL : Circular Polarizing
  23. USM : Ultrasonic motor
  24. ESP : Elektro-Selective Pattern (Sistem pengkuran cahaya otomatik, di saat kondisi kesenjangan kecerahannya sangat besar
  25. SLR : single Lens Reflek, kamera lensa tunggal yang menggunakan cermin dan prisma
  26. TLR : Twin lens Refleks, kamera yang menggunakan dua lensa , satu untuk melihat, lainnya utnuk meneruskan cahaya ke film
  27. Lens Mount : Dudukan lensa
  28. MF : Manual Fokus
  29. AF : Auto Fokus
  30. Fps : Frame per second:, satuan kecepatan pengambilan gambar dalam gambar perdetik
  31. DOF : Depth of Field; ruang tajam, merupakan jarak, dimana gambar masih terlihat tajam/focus, bergantung pada: diafragma, panjang lensa dan jarak objek
  32. GN : Guide number; kekuatan cahaya blitz merupakan perkalian antara jarak (dalam meter atau feet) dan diafragma
  33. AR Range : Tingkat terang cahaya dimana system aotufocus masih dapat bekerja, dalam satuan EV
  34. EV : Exposure Value; kekuatan cahaya. Sample, EV=0 kekuatan cahaya pada difragma f/1,0 kecepatan 1 detik
  35. Exposure mode : Modus pencahayaan, pada umumnya ada 4 tipe: manual, Aperture priority, Shutter priority dan Programed (auto)
  36. Aperture : Diafragma
  37. Lens Hood : Tudung lensa
  38. Aperture priority : Prioritas pengaturan pada diafragma, kecepatan rana otomatis
  39. Shutter : Rana
  40. Shutter Priority : Prioritas pengaturan pada kecepatan rana, diafragma otomatis
  41. Exposure compensation :Kompensasi pencahayaan, membuat alternatif pencahayaan dari normal menjadi lebih atau kurang
  42. Flash Exposure Compensation : Kompensasi pencahayaan blitzt
  43. Metering: Pola pengaturan cahaya, biasanya terbagi dalam 3 kategori, centerweighted, evaluative/matrix, dan spot
  44. Center weighted Metering : Pengukuran pencahayaan pada 60% daerah tengah gambar
  45. Evaluative/Matrix : Pengukuran pencahayaan berdasarkan segmen-segmen dan presentase tertentu
  46. Spot : Pengukuran pencahayaan hanya pada titik tertentu
  47. View finder : Jendela bidik
  48. Built in Dioptri: Dilengkapi dengan pengatur dioptri (lensa+ atau – bagi mereka yang berkacamata)
  49. Eye piece Blind : Tirai penutup jendela bidik
  50. Interchangeable Focusing Screen : Fasilitas untuk dapat mengganti focusing screen
  51. Focusing screen : Layar focus

Jenis-Jenis Lensa pada Kamera DSLR


Bagi semua kamera, lensa merupakan penentu kualitas foto yang akan kita dapatkan.Maka merupakan hal yang wajar jika lensa di predikatkan sebagai mata dari sebuah kamera. Dan hal itu juga yang membuat lensa dikatakan memiliki pengaruh dominan untuk mendapatkan gambar yang bagus di banding sistem kamera yang kita gunakan.

Sebelum kita mengenal lebih jauh tentang jenis-jenis lensa pada kamera DSLR, ada baiknya teman-teman mengetahui bahwa mekanisme lensa di kamera DSLR ada dua yaitu lensa zoom & lensa fixed prime, untuk lebih jelasnya teman-teman bisa membaca postingan saya sebelumnya tentang perbedaan lensa Zoom & lensa Fixed (Prime). Selain itu untuk lebih jelas lagi, kita juga harus mengetahui bagian-bagian atau anatomi lensa tersebut, saya rekomendasikan untuk membaca postingan Bagian-bagian Lensa pada kamera DSLR.

Disini saya akan membahas lensa berdasarkan jarak fokus, lensa khusus, mekanisme lensa & Penyedia lensanya.
OK, here it is, lets show all…!

Berdasarkan Mekanisme Fokusnya

dibagi menjadi 2, yaitu lensa zoom & lensa fix (lensa prime)

Berdasarkan jarak fokusnya:

  1. Lensa Standar

http://cdn-4.nikon-cdn.com/en_INC/IMG/Assets/Camera-Lenses/2010/2176-AF-S-DX-Nikkor-18-55mm-f-3.5-5.6G-VR/Views/2176_18-55DX_VR2_side.png?targetMedia=/en_INC/IMG/Assets/Camera-Lenses/2010/2176-AF-S-DX-Nikkor-18-55mm-f-3.5-5.6G-VR/Views/353_2176_18-55DX_VR2_side.png
Nikon 18-55mm f/3.5-5.6G VR DX AF-S

Lensa standar merupakan jenis lensa yang paling banyak digunakan kalangan fotografer. Terlebih biasanya dalam paket penjualan SLR juga disematkan lensa kit, yang merupakan lensa standar.Pada DSLR bersensor fullframe mumnya lensa ini berukuran 55mm.

Area pandang yang dihasilkan paling menyerupai pandangan mata kita. Selain itu prespektif yang ditawarkan di jenis lensa ini juga tidak terdistorsi.
Jenis lensa ini cocok digunakan untuk jarak pandang sedang. Misalnya seperti foto jurnalisme, foto acara, foto olahraga in door & foto jalanan. Bahkan fotografer terkenal Henri Cartier Bresson, master fotografer jurnalis & street photography juga suka menggunakan lensa ini.

Contoh panjang fokus lensa standar (diambil dari 18-55mm f/3.5-5.6G VR DX AF-S )


Contoh lensa standar :
-         Nikon 18-55mm f/3.5-5.6G VR DX AF-S
-         Canon 17-55f/2.8 IS USM EFS
-         Tamron 17-50mm f/2.8 XR Di II VC SP AF

Contoh hasil jepretan kamera standar (diambil dari 18-55mm f/3.5-5.6G VR DX AF-S)

  1.  Lensa Wide Angle

Lensa ini merupakan lensa sudut pandang lebar. Lensa jenis ini mempunyai jarak fokus yang lebih pendek dari lensa standar, antara 24-40mm. Lensa kit yang disajikan dalam paketan DSLR biasanya berukuran  18-55mm juga bisa disebut sebagai lensa wide angle. Lensa jenis ini akan memiliki efek distorsi dapat memperburuk citra gambar jika kita tidak tahu setingan yang pas.




Lensa ini sangat cocok digunakan untuk mengambil gambar panorama alam.




Contoh panjang fokus lensa sudut lebar ( Olympus Zuiko Digital ED 9-18mm ):


Contoh lensa sudut lebar :
-         Nikon 14-24mm f/2.8G ED (1.7x) AFS
-         Olympus Zuiko Digital ED 9-18mm 1:4-5.6
-         Canon 10-22mm f/3.5-4.5 USM EFS
-         Sony 11-18mm f/4.5-5.6DT
-         Sigma 12-24mm f4-5,6 EX DG

Contoh foto menggunakan lensa sudut lebar (Olympus Zuiko Digital ED 9-18mm 1:4-5.6)

  1. Lensa Telephoto

Lensa telephoto adalah lensa yang jarak fokusnya 60mm atau lebih. Lensa telephoto digunakan untuk mendapatkan & memperbesar objek yang ada di kejauhan. Lensa telephoto juga mempunyai jenis
lensa zoom & lensa fixed.
http://a.img-dpreview.com/lensreviews/canon_70-200_2p8_is_usm_c16/Images/frontpage.jpg
Akhir-akhir ini juga banyak dikembagkan lensa telephoto bisa fokus ke objek yang jaraknya dekat
(makro). Lensa telephoto dikatakan menjadi lensa super telephoto apabila jarak fokusnya sangat besar, lebih dari 200mm.

Jenis lensa ini umumnya berukuran sangat besar, jadi kita butuh tambahan tongkat monopod untuk menopang lensa ini supaya nyaman saat kita guakan. Lensa jenis ini cocok untuk digunakan dalam fotografi satwa liar, bidang olahraga outdoor & objek foto yang jaraknya jauh dari kita.

Contoh lensa telephoto :
-         Nikon 80-400mm f/4.5-5.6D ED VR AF
-         Canon EF 70-200mm 1:2.8 L IS USM
-         Canon 65-300 f/4-5.6 III USM
-         Sony 70-400mm f/4-5.6G
-         Tokina AT-X 300 AF PRO 300mmf/2.8
-         Canon EF 85mm f/1.8 (lensa telephoto fixed)

Contoh panjang fokus lensa telephoto (Canon EF 70-200mm F2.8 L IS USM )

Lensa Khusus

Lensa khusus adalah lensa yang dibuat untuk mengambil gambar dengan efek-efek fotografi tertentu tanpa perlu rekayasa digital. Banyak sumber informasi yang tidak mengelompokan lensa khusus & lensa berdasarkan jarak fokusnya, namun disini saya pisahkan supaya lebih mudah dipahami.

   -Lensa Mikro



http://blog.warehouseexpress.com/wp-content/uploads/2009/09/canon-ef-100mm-f28l-is-macro-lens.jpg
Lensa jenis ini banyak digunakan untuk memotret objek yang berukuran kecil. Lensa Mikro adalah lensa yang pada umumnya memiliki hasil jepretan 1:1. Misalkan teman-teman memotret jarum berukuran 4cm, maka jika di potret ukuran jarum yang tertangkap pada sensor tetaplah 4cm.

Lensa ini memiliki sifat fokus yang sangat fokus & akurat. Harga lensa ini juga terbilang mahal, biasanya diatas Rp 5jt. Namun sebenarnya ada cara lain untuk menyulap lensa standar anda menjadi lensa makro untuk menghemat budget yang teman-teman miliki.

Mungkin teman-teman bingung untuk menyebut nama lensa ini. Lensa mikro atau lensa makro ? Sebenarnya itu sama saja, hanya masalah hegemoni  kekuatan Nikon vs Canon saja, Nikon menyebutnya lensa mikro sedangkan Canon & Pentax sebaliknya, mereka menyebutnya lensa Makro.

Contoh lensa makro :
- Canon EF 100mm F2.8 L IS USM Macro
- Nikon Micro-Nikkor Macro lens – 105 mm – F/2.8 – Nikon F

Contoh jepretan lensa Makro :

  -Lensa Prespective Corection

Canon TS-E 17mm f/4 L Tilt-Shift Lens Comparison
Sesuai namanya lensa ini dgunakan untuk mengoreksi sebuahgaris prespektif yang terdistorsi akbiat fotografer mengambil gambar terlalu dekat dari objek. Biasanya digunakan untuk kalangan fotografer arsistektur. Canon sendiri menyebut lensa ini dengan lensa Tilt Shift Lense.

Contoh lensa PC :
- Canon TS-E 17mm f/4 L Tilt-Shift Lens
- Nikon PC-E Nikkor 24mm f/3.5D ED
Canon TS-E 17mm f/4 L Tilt-Shift Lens - New York City, New York, USA

-Lensa Fish Eye

Lebih lengkap mengenai lensa fisheye
Canon EF 8-15mm f/4 L USM Fisheye Lens Review
Canon EF 8-15mm f/4 L USM Fisheye Lens Review
Kalau tadi lensa prespektif digunakan untuk mengoreksi prespektif suatu objek karena adanya distorsi, maka lensa fish eye adalah sebaliknya. Lensa ini termasuk ke dalam lensa sudut lebar, namun memiliki distorsi yang tinggi. Hasil yang didapat menggunakan lensa ini akan berbentuk lengkungan, seperti cembung pada mata ikan.

Contoh lensa fish eye :
- canon ef 8-15mm f/4l fisheye usm
- Nikon AF DX Fisheye-Nikkor 10.5mm f/2.8G ED

sumber : http://tommyvotograph.wordpress.com/2011/12/04/jenis-jenis-lensa-pada-kamera-dslr/

Kelas-Kelas Kamera DSLR Berdasarkan Tingkat Penggunaannya


Seperti halnya gadget-gadget atau alat-alat sebuah hobi pada umumnya yang memiliki tingkatan penggunaan tertentu, dunia fotografi pun demikian. Peralatan fotografi yang sangat bermacam-macam juga memiliki tingkatan untuk para penggunanya masing-masing. Ada yang dirancang untuk pemula (newcomers), penghobi (advanced) ataupun kelas profesional sekalipun. Salah satu peralatan fotografi yang memiliki tingkatan berdasarkan penggunanya adalah body kamera.

jenis-jenis kamera
kasta DSLR


Body sebuah kamera DSLR memiliki tingkatan-tingkatan / kasta kamera untuk segmen pasar yang ditujunya. Tingkatan-tingkatan ini ditujukan untuk berbagai macam kelas penggunanya. Melalui postingan kali ini saya coba memaparkan berbagai macam jenis kamera DSLR berdasarkan tingkat para penggunanya. Tidak hanya itu saya juga akan memaparkan perbedaan antara kamera DSLR pemula dan profesional DSLR dari merk “The Big Three’s” (Nikon, Canon & Sony).

Dalam postingan kali ini saya membagi segmen pengguna fotografi berdasarkan 3 segmen, yaitu kelas Pemula (new comers), kelas Serius (advanced) dan kelas Profesional. Dari 3 segmen saya buat saya membagi masing-masing segmennya ke dalam 2 kelas. (lihat tabel ). Saya membagi tiap kelas & segmennya berdasarkan teknologi yang ada pada tiap kamera. Misalnya seberapa besar sensor kameranya (fullframe atau APS-C), seberapa cepat mode burst fotonya, bagaimana kerumitan penggunaannya dan masih banyak lagi.

 

Nikon

Nikon adalah merk paling konservatif dalam soal teknologi kamera, namun ciri khasnya ini yang saya suka. Ini terbukti dengan lensa-lensa tua di zaman negatif film yang masih bisa digunakan di kamera modern, bandingkan dengan pesaing beratnya, Canon, yang menggunakan lensa jenis baru di saat era fotografi digital pertama kali muncul. Berkebalikan dengan Canon, penamaan sistem kamera Nikon menggunakan huruf “d” yang berarti “digital” dibagian depan sebelum angka. Kamera DSLR Nikon juga dapat dibedakan dengan melihat tanda merah dibagian handgrip-nya.
 
Jika dilihat dari tabel diatas, maka kasta kamera DSLR Nikon adalah sebagai berikut :

1. Kelas Pemula Entry Level : D3200 –> (D3100 –> D3000 –> D40)
Kamera Entry level Nikon bentuknya ringkas , menguatamakan kemudahan pengoperasian & user interface pada LCDnya mudah dimengerti. Dibandingkan Nikon atau Sony, kamera entry level dari Nikon lebih “mantheb” & nyaman untuk digenggam, tidak licin.Sayangnya untuk kamera Entry Level & Midrange Nikon tidak memiliki motor focus pada body-nya, sehingga hanya cocok untu lensa dengan built-in motor, yaitu lensa sri AF-S. Kamera di segmen pemula biasanya juga memiliki varian warna selain hitam. Misalnya kamera DSLR dengan warna merah, silver ataupun coklat, sangat cocok untuk teman-teman yang ingin menarik perhatian dengan kameranya.

kamera D3200 versi coklat & merah

2. Kelas Pemula Midrange : D5200 –> (D5100–> D5000–>D60–> D40x –> D50)

nikon-d5200_large_verge_medium_landscape

Segmen ini dbuat untuk pemula namun lebih serius. Biasanya memiliki LCD yang dapat dilipat / Fliped out LCD (kecuali D60, D40x & D50 karena merupakan jenis lama). Sayangnya Nikon hanya mengeluarkan kamera DSLR dengan LCD lipat hanya di varian d5xxx ini. Kamera d5xxx tidak memiliki built in motor focus di body nya sehingga hanya cocok untuk lensa AF-S.

3. Kelas Semi Advanced : D7100 –> (D7000–>D90–>D80–>D70s–>D70)
Ciri kamera di segmen ini ialah fitur perekaman video yang lebih mutakhir, sudah memiliki built in motor sehingga bisa menggunakan lensa AF-D, kecepatan dalam mengambil foto, bentuk body yang lebih besar serta adanya 2 LCD. Kamera DSLR kelas pemula hanya memiliki sebuah LCD sedangkan kelas Advanced dan profesional 2 LCD. Satu berwarna dan satu lagi monokrom.

4. Kelas Advanced : D600 –> (D300s–>D300–>D200–>D100)
Kelas Advanced dibuat untuk orang-orang yang sudah mengerti pengaturan dasar tentang fotografi & membutuhkan fitur-fitur yang lebih canggih. Semula segmen ini diisi Nikon dengan kamera DX (D300/D300S), namun sekarang berubah dengan hadirnya seri D600 yang sudah fullframe & merupakan alternatif untuk kamera fullframe dengan harga miring. Untuk fotografer olahraga profesional tak sedikit yang menggunakan Nikon D300 dibanding kamera fullframe. Mengapa? Karena focal length yang didapat lebih panjang dibanding kamera fullframe. Selain itu D300 memiliki burst foto tercepat dibanding kamera DSLR APS-C Nikon lainnya.

5. Kelas Semi Profesional : D800/D800E –> (D700)
Di segmen ini Nikon membuat kamera DSLR dengan kualitas gambar terbaik di kelasnya (sampai tulisan ini terposting). Nikon membuat gebrakan baru dengan menggunakan sensor fullframe berkekuatan 36MP. Terbesar untuk ukuran DSLR.


6. Kelas Profesional : D4 –> (D3, D3x, D3s) (D1, D1x, D2x, D2xs) (D1h, D2h, D2hs)
Kamera di segmen ini adalah seri premium. Fotografer olahraga & yang mahir dengan strobist pasti memilih kamera dari kelas ini. Namun Nikon baru menghadirkan kamera profesional fullframe di seri Nikon D3 tahun 2007. Teringgal jauh dengan Canon yang sejak 2002 sudah mengeluarkan versi fullframenya.

Yang perlu diingat :
  • DSLR Nikon DX bersensor APS-C sedangkan FX bersensor fullframe ** kamera fullframe saya beri warna hijau
  • Lensa Nikon pun demikian, ada versi DX & FX. Namun dengan body DX, semua jenis lensa tetap cocok digunakan. Sedangkan untuk body FX hanya bisa menggunakan lensa FX juga. Jika dipaksakan akan muncul vignet.
  • Semua Digital SLR Nikon memiliki mounting jenis “F” , lensa Nikon di jaman negatif film masih bisa digunakan
  • Kamera DSLR Nikon di segmen Pemula (seri d3xxx & d5xxx) tidak memiliki motor focus dalam body-nya, sehingga hanya cocok untuk lensa AF-S
  • Ada 2 jenis motor lensa yang dikenal di mounting Nikon. AF-S & AF-D
  • Kamera DSLR Nikon di segmen Pemula (seri d3xxx & d5xxx) hanya memiliki 1 buah LCD, segmen lainnya terdapat LCD monokrom tambahan di body bagian atas
  • Untuk masalah jumlah titik fokus pada kamera, baik DSLR pemula sampai profesional, Nikon selalu menyediakan titi fokus yang lebih banyak dari Canon
  • Kamera Nikon selain seri pemula (D7100, D600, D800 & D4) memiliki built in focus motor sehingga lensa jenis non-AF-S tetap bisa digunakan dengan fitur auto fokus yang tetap bisa dijalankan
  • Body Nikon seri D4, D800 & D600 terbuat dari magnesium alloy, bukan plastik
  • Hanya seri D5xxx yang memiliki layar yang bisa dilipat
  • Semua DSLR Nikon memiliki built-in flash kecuali Nikon seri Profesional (D4)
  • Varian D800 memiliki 2 versi yaitu D800 & D800E
  • Saat ini DSLR Nikon dengan resolusi terbesar adalah D800 & D800E dengan resolusi 36 MP
Berikut ini perbandingan seluruh kamera DSLR Nikon supaya teman-teman bisa membandingkan bentuknya sendiri. Untuk perbandingan spesifikasi klik disini
kasta Nikon

CANON

Canon pertama kali mengeluarkan kamera Digital SLR pada tahun 2000 yaitu dengan seri D30. Barulah 2 tahun kemudian mengeluarkan digital SLR fullframe pertama dengan resolusi 11.1 Mega Pixel. Di tahun 2010 Canon memiliki market share 41% untuk pasar DSLR, terpaut cukup jauh dengan Nikon yang hanya 35%. Perlu diketahui juga bahwa penamaan kamera Canon tergantung pada daerah pemasarannya. Misalnya di Amerika disebut Rebel T5i, di Eropa disebut 700d namun di Jepang Kiss X7i, meskipun semuanya masih satu tipe dan satu produk. Saya membagi segmen kamera DSLR Canon samaberdasarkan rivalnya, Nikon.

canon EOS 100d

DSLR terkecil di dunia, dikutip dari http://www.cameraegg.org/

1. Kelas Pemula Entry Level :
  • 1100D Rebel T3 Kiss X50 –> (1000D Rebel XS Kiss F)
  • 100D Rebel SL1 Kiss X7

Di kelas pemula Canon tidak terlalu berkembang, ini terbukti dari kamera di segmen pemula versi 1000d diperkenalkan tahun 2008 sedangkan 3 tahun kemudian Canon baru mengupgradenya dengan 1100d. Jika dibandingkan dengan Nikon, versi DSLR pemula Canon memiliki build quality yang lebih buruk. Terasa licin ketika digenggam. Sama seperti Nikon, 1100d juga memiliki warna body selain hitam. Ada silver, coklat dan merah. Tapi menariknya Canon juga mengeluarkan versi 100d. Hal itudibuat bukan untuk menggantikan pangsa pasar 1100d namun malah membuat pansa pasar baru mengingat versi 100d adalah DSLR terkecil dan teringan di dunia. 30% lebih kecil dari 650d. Yang menarik dari Canon adalah semua DSLR sudah memiliki motor focus di bodynya termasuk seri pemula.

2. Kelas Pemula Mid Range :
700D Rebel T5i Kiss X7
–> (650D Rebel T4i Kiss X6i –> 600D Rebel T3i Kiss X5 –> 550D Rebel T2i Kiss X4 –> 500D Rebel T1i Kiss X3 –> 450D Rebel XSi Kiss X2 –> 400D Digital Rebel XTi Kiss Digital X –> 350D Digital Rebel XT Kiss Digital N –> 300D Digital Rebel Kiss Digital)

Sperti yang sudah kita bahas kalau Canon sangat lemah di segmen entry level, jauh berbeda dengan segmen Mid Range-nya. Saya akui Canon benar-benar terfokus pada segmen pasar yang satu ini. Bagaimana tidak ? Jajaran disegmen ini sejak tahun 2003 sampai sekarang memiliki 7x upgrade teknologi. Mulai dari Canon EOS 300D di tahun 2003 sampai 700D yang baru diumumkan tahun ini.
Di jajaran segmen ini Canon memiliki layar yang bisa dilipat yaitu 600D, 650D hingga 700D. Bahkan Canon juga membuat gebrakan fitur layar sentuh di body 650D & 700D. Layar sentuh bisa digunakan untuk menentukan daerah fokus saat mengambil foto ataupun video sekalipun di mode live view.

3. Kelas Semi Advanced :
70D –> (60D[a] –> 50D –> 40D –> 30D –> 20D[a] –> D60 –> D30)
sumber : trustedreviews.com
sumber : trustedreviews.com

Jajaran di segmen ini dimaksudkan untuk melawan Nikon seri D7xxx. Versi terbaru Canon di segmen ini ialah EOS 70D setelah sebelumnya EOS 60D. Fitur yang ditawarkan di versi ini adalah tingkat kreativitas penghobi fotografer yangsudah mengerti dasar-dasar fotografi & ingin ke tingkat yang lebih serius.

Di kelas Semi Advanced berbeda dengan Nikon, Canon memiliki fitur layar yang bisa dilipat pada seri 60D dan 70D. Tak hanya itu, bahkan ada hal yang unik dimana Canon juga meluncurkan 60Da. “a” disini sebagai inisial astrography, memang versi ini dtunjukan untuk bidag astrography. Di body kelas semi Advanced Canon ini kita juga akan menemui 2LCD & tombol putar khas Canon, Quick Dial Button.

4. Kelas Advanced : EOS 6D–> (7D)
Sama seperti Nikon yang semula mengisi kelas ini dengan APS-C ke fullframe, Canon pun demikian. Semula kelas ini diisi dengan Canos EOS 7D yang bersensor APS-C lalu digantikan dengan EOS 6D dengan sensor fullframe. Namun pahitnya Canon EOS 6D tidak memiliki built in flash, sehingga kita harus menggunakan flash eksternal.

5. Kelas Semi-Profesional : 5D Mark III –> (5D Mark II –> 5D)
img3434.jpg (600×400)
sumber : engadget.com

Kelas ini ditunjukan untuk fotografi yang sangat serius. Dari segi fitur & kenyamanan yang diberikan juga dibuat lebih sempurna. Pada segmen kali ini Canon mengandalkan varian 5D-nya, saat tulisan ini dibuat yang terbaru adalah 5D Mark III sebagai saingan dari Nikon D800(E). Perlu diingat resolusi DSLR terbesar dari Canon adalah 22.3MP yang terdapat pada segmen ini, 5D Mark III. Canon juga membuat sejarah dengan memberikan 61 titik fokus dalam body 5D Mark III. Seperti yang kita tahu Canon biasanya mengesampingkan fitur ini, terbukti dengan rata-rata DSLR Canon memiliki titik fokus yang jauh lebih sedikit dibanding pesaingnya, Nikon.  Namun sayang dari segi kualitas foto masih kalah jauh dari D800(E). Terlebih D800(E) memiliki resolusi 36MP & memiliki built in flash.

6. Kelas Profesional
Full frame : 1DX –> ( 1DS Mark III –> 1DS Mark II –> 1DS )
APS-H : 1D Mark IV –> ( 1D Mark III –> 1D Mark II N –> 1D Mark II –> 1D )

Ada yang menarik dari kelas DSLR kelas Profesional Canon, yaitu tersedianya 2 versi sensor. Selain sensor fullframe, Canon juga sempat membuat DSLR profesional dengan sensor APS-H. Lalu apa bedanya ? Sensor fullframe sama besarnya dengan negatif film pra era digital fotografi, APS-C memiliki crop sensor 1.5x untuk Nikon & 1.6x untuk Canon. Sedangkan APS-H sendiri memiliki crop sensor 1.29x.

source : Wolfcrow.com

Menariknya lagi Canon juga memperkenalkan 1DC. Versi 1DX yang dispesialkan untuk membuat film. disini untuk cinematografi.
kasta Canon

Yang perlu diingat :
  • Kamera DSLR Canon memiliki 3 jenis ukuran sensor format. (APS-C, APS-H & full frame)
  • Jika pada Nikon ada lensa DX & lensa FX, maka di Canon ada lensa EF (full frame) dan EF-S (APS-C). Lensa EF & EF-S bisa digunakan di kamera Canon bersensor APS-C. Sedangkan kamera fullframe & APS-H hanya bisa lensa berteknologi EF.
  • Semua body Canon EOS DSLR memiliki built in motor focus. Sangat menguntungkan, kalau di Nikon seri pemula tidak memiliki teknologi ini.
  • Hampir semua titik fokus Canon jauh lebih sedikt dibanding Nikon. Namun Canon 5D Mark III & 1DX memiliki 61 titik fokus dan merupakan yang terbanyak, bahkan mengalahkan Nikon D800(E)
  • Canon 650D, 700D & 70D memiliki fitur layar sentuh
  • Lensa Canon biasanya lebih murah dibanding Nikkor. Canon juga memiliki varian yang lebih banyak dibanding Nikkor. (Contoh: Nikkor membuat lensa 70-200 f/2.8 VR dengan harga 20 jutaan. Sedangkan Canon memiliki 4 versi dalam berbagai harga. Canon EF 70-200 f/2.8 IS USD 2.499. Canon EF 70-200 f/2.8 non IS USD 1499. 70-200 f4 pun demikian, versi IS memiliki harga USD 1.300 & non-IS USD 800)
  • Lensa kit 18-55 Canon dari segi kualitas & hasil masih kalah dengan lensa kit Nikon.
  • Lensa Canon versi L atau Luxury (dengan gelang merah) semuanya merupakan lensa EF
  • Lensa laras panjang Canon berwarna putih
  • Body Canon EOS seri profesional (1D & 5D) & 6D tidak memiliki built-in flash
  • Versi 650D, 700D & 70D memiliki layar yang bisa diputar